JPIK memiliki program pada periode 2023-2025 untuk melibatkan kaum muda dalam melindungi Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dengan memahami perbedaan aspirasi dan navigasi sosial mereka. Kaum muda yang kreatif dan terbuka terhadap solusi baru menjadi faktor untuk mengajak mereka sebagai pemimpin dalam perlindungan TNKS dan pengelolaan sumber daya hutan berkelanjutan.

Provinsi Bengkulu, menjadi salah satu provinsi yang akan menjalankan program kerja kaum muda JPIK dalam wadah yang dinamakan sebagai Forest Guardian. Dalam wadah ini, nantinya kaum muda akan menyuarakan tentang pentingnya kelestarian kawasan konservasi untuk keberlangsungan dan keberlanjutan kehidupan, melalui kampanye dengan memanfaatkan media informasi digital.

       

Saat ini, media sosial yang dimiliki kaum muda yang berkomitmen dalam aksi upaya perlindungan hutan di Bengkulu, yakni @forestguardian_bengkulu. Salah satu rangkaian kegiatan Forest Guardian Bengkulu dalam program ini, adalah menginisiasi kegiatan Focus Group Discusion (FGD) multipihak, khususnya dengan Pemerintah daerah dan pihak Balai Taman Nasional Kerinci Seblat selaku pihak pengelola kawasan untuk saling mengkomunikasikan agenda kerja yang dimiliki. Tentunya, masukan, saran dan dukungan para pihak sangat diharapkan melalui pertemuan ini. Sehingga, di masa mendatang dapat saling bersinergi dalam membangun upaya menjaga dan mempertahankan kelestarian Taman Nasional Kerinci Seblat.

     

Kegiatan FGD ini dilaksanakan pada Kamis, 14 Desember 2023, mulai pukul 09.00 – 13.00 WIB di Jenggalu Resto Bengkulu. Agenda kegiatan diawali dengan kata sambutan oleh Martian Sugiarto selaku Direktur Eksekutif Daerah JPIK Bengkulu. Selanjutnya, presentasi dari narasumber terkait kondisi dan tantangan pengelolaan Kawasan konservasi Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pengelolaan TNKS wilayah III , dilanjutkan dengan materi kawasan konservasi dalam kaitannya dengan rencana pembangunan Provinsi oleh BAPPEDA Provinsi Bengkulu. Kegiatan internalisasi dan sosialisasi ini juga dihadiri oleh Danial Dian Prawardani sebagai Manajer program Eksekutif Nasional JPIK dan Mahasiswa Jurusan Kehutanan Universitas Bengkulu yang turut menyampaikan perspektif anak muda dalam konservasi hutan.